A. Apakah problem psikologis itu?
Problem psikologois secara umum merupakan istilah yang mengacu pada kesulitan yang dialami seseorang dalam berhubungan dengan orang lain,kesulitan dalam mempersepsikan diri tentang dunianya atau sikap-sikapnya yang berhubungan dengan dirinya sendiri.
Seseorang yang memiliki problem psikologis dapat dikarakteristikan atau ditandai oleh :
1. Perasaan individu yang mengalami kecemasan.
2. Ketidakpuasan terhadap perilakunya.
3. Perhatian yang terlalu berlebihan.
4. Inefficiency dalam meraih tujuannya sendiri
5. Ketidakmampuan secara efektif dalam kehidupan psikologisnya.
Sedangkan karakteristik utama dari adanya problem psikologis dpat dibuktikan dengan :
1. Klien menderita atau mengaalami perasaan tak nyaman secara subyektif.
2. Klien merupakan perilaku yang lemah atau berlebihan dalam perilaku tertentu.
3. Klien terlibat dalam suatu perilaku atau aktifitas yang tidak dapat di terima.disetujui,atau di anggap tidak menyenangkan dengan oleh orang lain di sekitarnya.
4. Klien menunjukan perilaku menyimpang yang dapat di kenai sanksi social secara langsung.
Problem psikologis,terjadi kadang kala berhubungan dengan terjadinya suatu masalah di bidang lain. Contoh : -kecelakaan mobil yang mengakibatkan cacat fisik,-orang yang kehilangan pekerjaannya,-mengalami perceraian,-kesulitan keuangan,-kondisi social politik dan ekonomi Negara yang mengalami krisis yang tidak menentu.diskriminasi ras.
Oleh karena itu,penting bagi seorang terapis atau konselor. Untuk memprehatikan keseluruhan aspek.
B. Problem-Problem yang Dihadapi Individu
Faktor-faktor yang timbuk dari diri individu sendiri.
A. Sebab-sebab jasmaniah
A.1. Sebab-sebab yang diperoleh dari masa konsepsi sampai bayi di lahirkan
Sebab ini akan menyebabkan kerusakan benih (janin) pada saat pembuahan. Biasanya faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan janin ini adalah :
• Minuman keras. Biasanya memiliki gangguan emosional seperti lekas marah.
• Sakit kelamin. Biasanya kuman-kuman yang di hasilkan oleh orang yang memiliki daya tahan tumbuh rendah,pertumbuhan dan perkembangan yang terbelakang.
A.2. Sebab-sebab yang dialami setelah kelahiran
Sebab ini biasanya diperoleh melalui pengalaman hidup (kecelakaan,keteledoran,kurang pengetahuan) yang merugikan keutuhan dan fingsi-fungsi hayatinya. Pengalaman yang merugikan dapat diklasifikasikan menjadi :
➔ Gangguan pada otak yang meliputi :
• Radang otak. Yang akan menyebabkan orang sakit tidur (mempunyai nahfsu tidur yang luar biasa), mudah bingung, lipa diri dan lupa waktu. Disebabkan oleh sakit campak, meriang dan syphilis.
• Petacunan otak. Karena pengaruh alkohol (minuman keras), candu. Dapat mengakibatkan timbulnya halusinasi, ilusi, kebingungan, agtesif. Selain itu penderita dapat menjadi seorang yang apatis.
• Luka-luka pada otak. Yang sering terjadi adalah gagar otak. Gagar otak ringan menyebabkan gangguan ingatan, dan jika mengenai daetah motorik maka akan timbul gejala kelumpuhan.
➔ Gangguan panca indera
Gangguan pada panca indera dapat mengganggu perkembangan jiwa si penderita. Gangguan indera bisa terjadi karena kerusakan pada otak, kerusakan pada syaraf : yaitu penghubung antara organ indera dengan otak dan kerusakan pada organannya :seperti rusak pada mata,telinga,kulit,hidung,dan lidahnya.
➔ Gangguan anggota tubuh
Gangguan anggota tubuh ialah apabila orang mengalami cact tubuh, seperti : putus tangan, putus kaki atau kelumpuhan,sehingga gerakan anggota badan tidak normal.
Problem-problem karena sebab jasmaniah diatas,biasanya akan menyebabkan yang bersangkutan akan menjadi orang yang rendah diri,susah,kecewa,sedih,dan putus asa yang akan mengakibatkan menurunnya semangat atau gairah hidupnya dan bisa menjadi sumber problem bagi orang sekitarnya.
B. Sebab-sebab psikis
B.1. Faktor pembawaan
Faktor pembawaan ini merupakan hadiah,kodrat dari Tuhan yang menjadi salah satu sumber perkembangan.
B.2. Faktor pengalaman
Individu bisa mengenal dan menilai hidup,melatih diri menghadapi hidup karena kontaknya dengan orang lain,dengan lingkungan sosialnya.
B.3. Faktor Aku
Dari pengalaman fidup dan dari interaksinya dengan masyarakat sekitarnya maka individu akan mengembangkan suatu dasar pandangan, “internal frame oe reference” yaitu suatu pandangan yang konstan mengenai lingkungan dna diri individu sendiri, dan segala persoalan hidup yang dihadapi biasanya akan diselesaikan sesuai dengan “internal frame of reference” yang dimiliki individu. Perbedaan individu dalam cara mengatasi permasalahannya ini disebabkan karena perbedaan “internal frame of reference” yang dimilikinya.
II. Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Problem dari Luar Diri Individu
A. Non Sosial
Merupakan factor, segala sesuatu yang dapat ditangkap indera manusia dan yang dapat ditangkap akal dan perasaan manusia yang bukan manusia atau masyarakat. Seperti : keadaan, suasana, tempat, suhu, iklim, benda, alam, suara, warna, dsb.
Contohnya : orang yang menderita phobia merupakan salah satu penyebab factor non social, yang disebabkan atau dipengaruhi oleh objek-objek tertentu yang mempunyai arti penting dalam hubungannya dalam sejarah hidup individu yang bersangkutan.
B. Faktor Sosial
B.1 Faktor Keluarga
Ada beberapa segi :
a. Orang Tua
• Cara mendidiknya
• Interaksinya
• Contoh atau sikapnya yang tidak mapan (contoh: orang tua yang mudah marah terhadap anaknya)
b. Suasana rumah atau keluarga
Dalam hal ini meliputi :
• Kebersihan dan keteraturan
• Kedisiplinan
• Kemesraan antara ayah-ibu-anak
• Keamanan dan kedamaiannya
c. Keadaan ekonomi keluarga
Dalam hal ini meliputi :
• Penghasilan orang tua, apkah ada sumber penghasilan.
• Orang tua yang termasuk kuat ekonominya, bagaimana mengatur atau pengendalian keluar masuknya keuangan.
B.2 Faktor Masyarakat
Ada empat factor yang dapat menjadi penyebab timbulnya problem pada individu, yaitu :
a. Mass Media
Merupakan alat komunikasi yang ampuh untuk mengembangkan masyarakat, namun apabila isinya berisi hal-hal yang negatif maka secara cepat pula akan mempengaruhi dan merusak masyarakat.
b. Teman Bergaul
Bisa mempengaruhi ke hal-hal yang baik tetapi juga bisa mempengaruhi ke hal-hal yang buruk.
c. Corak kehidupan tetangga
Bisa menjadi akibat yang positif maupun negatif.
d. Peranan dalam Masyarakat
Problem yang mungkin timbul, kalau pasif merasa tidak enak kepada masyarakat sekitarnya, kalau aktif khawatir keadaan rumah tetangganya kacau.
C. Faktor Besar Kecilnya Masyarakat
Semakin besar jumlah penduduk di suatu tempat, semakin besar kemungkinan problem-problem yang dihadapi masyarakat termasuk anggota masyarakatnya. Permasalahan atau problem yang timbul antara lain: masalah kepadatan penduduk, pendapatan perkapita yang relatif kecil, lapangan kerja, patologi social, dan masalah urbanisasi.
Timbulnya problem psikologis tiap individu berbeda-beda tergantung pada masing-masing kondisi individu. Menyangkut masalah psikis, maka apabila problem-problem tersebut tidak segera mendapatkan perhatian untuk diselesaikan akan bisa berkembang menjadi gangguan jiwa. Pada dasarnya seseorang kalau sampai timbul perasaan seperti :
• Tidak mampu dan rendah diri
• Ketakutan dan kecemasan
• Tegang dan mudah tersinggung
• Mementingkan dirinya sendiri (egosentris)
• Tidak puas dan tidak bahagia
• Kaku dan berpandangan sempit
• Sukar bergaul
• Mudah lesu, lelah, letih, dan sakit-sakitan
Adalah pertanda bahwa diri orang yang bersangkutan dalam keadaan jiwa yang tidak seimbang atau mengalami gangguan jiwa.
C. Macam-Macam Perilaku Menyimpang
C.1. Gangguan Neurosa
Ditandai oleh adanya kecemasan yang tinggi. Umumnya orang yang mengalami gangguan psikoneurosa ini akibat adanya ketidaksesuaian antara dirinya dengan orang lain atau dengan lingkungan menurut penilaian mereka, ada cara-cara penyesuaian diri yang salah dalam diri orang tersebut.
Penderita neurosa ini akan mengalami perasaan-perasaan sebagai berikut:
a. Adanya perasaan tidak mampu, inferior, sehingga mengganggu cara berpikirnya dalam menghadapi masalah sehari-hari.
b. Ada kecenderungan selalu menghindari dari hal-hal yang dapat menimbulkan stress, sehingga sulit untuk melakukan tugas, yang dinilai penuh resiko.
c. Tidak memiliki pandangan yang obyektif.
d. Memiliki sifat yang egosentris. Orang ini tidak mempunyai peluang positif dalam berhubungan dengan orang lain secara positif.
e. Merasa bersalah setiap gagal menghadapi kesukaran.
Macam-macam gangguan psikoneurosa antara lain:
1. Perasaan cemas
Ditandai dengan ketakutan dan kecemasan yang kuat, tetapi tanpa alasan yang mendasar. Umumnya mengalami kesukaran tidur, bahkan tidak dapat tidur, tidak dapat beristirahat total, selalu gelisah, melakukan tidak dapat berkonsentrasi penuh, tidak dapat menganbil keputusan,dll.
2. Fobia
Perasan takut yang tidak masuk akal dan disadari, namun si individu tidak dapat membebaskan diri dari rasa ketakutannya itu.
3. Nervusitas
Gangguan jiwa bagi orang yang selalu dalam keadaan tidak tenang, tidak tahan lama dalam bekerja atau belajar, tidak mempunyai perhatian yang serius dalam bekerja ataupun pada saat belajar, tidak mampu berkonsentrasi. Dalam kehidupan sehari-hari nampak tidak tenang.
4. Neurasthenia
Gangguan merasakan kelelahan ang luar biasa, tidak dapat bergairah kerja serta tidak memiliki inisiatif apa-apa.
5. Neurotik depresif
Penderita selalu dalam kondisi murung, sedih, dan kehilangan ikatan sosial dengan orang lain dan lingkungannya.
6. Obsesif kompulsif
Penderita seperti didorong untuk melakukan perbuatan yang tidak masuk akal, tetapi dirinya tidak mampu melepaskan diri dari perasaandan dorongan itu.
7. Gangguan emosional
Di derita oleh orang yang tidak mampu mengendalikan diri untuk berbuat emosional, sehingga mempengaruhi perilaku yang tidak wajar. Gangguan ini meliputi: gangguan emosional takut, marah, iri hati,dll.
8. Histeria
a. Histeria konversi
ö Konversi sensoris: penderita kehilangan perasaan indera (keperkaan pada kulit hilang). Semua gangguan tersebut terjadi tanpa dasar-dasar penyakit jasmani.
ö Konversi motorik: penderita bisa terganggu pada gerakan motoriknya. Misal kelumpuhan pada kaki dan tangan.
ö Konversi visceral: penderita merasa seperti dicekik lehernya, batuk terus menerus, sesak nafas, dll.
b. Histeria dissosiatif
ö Amnesia: penderita lupa pada asal usulnya,nama, umur namun masih bisa melakukan aktivitas normal sehari-hari.
ö Fuga: sejenis amnesia namun penderita bisa lupa semua situasi yang telah dan sedang dialaminya.
ö Kepribadian ganda: penderita mengembangkan tata susunan kepribadian lebih dari satu.
Gangguan psikosa
Merupakan gangguan dimana penderita mengalami atau menderita hal-hal sebagai berikut:
a. Gangguan realitas
b. Gangguan organisasi proses berpikir
c. Mudah menjadi panic
d. Timbul halusinasi dan delusi
e. Lari ke dunia fantasinya
Factor penyebab terjadinya psikosa :
1. Pengalaman traumatic pada masa kanak-kanak
• Penolakan orang tua dan keluarga juga teman sebaya.
• Tidak adanya rasa aman, kasih sayang serta perlakuan yang kejam dari orang tua dan lingkungan keluarga
• Pengalam seks yang dinilai sebagai perbuatan yang salah.
2. Pola kehidupan keluarga yang psikotik
Kehidupan keluarga, ayah atau ibu yang menderita psikosa sehingga pola kehidupannya tidak sehat. Kondisi tersebut menyebabkan anak mengembangkan sikap antipati dan sikap menantang keadaan terutama pada orang tuanya, sehingga anak kehilangan kesempatan untuk melakukan identifikasi dini terhadap tokoh orang tua, kehilangan kesempatan mengembangkan perasaan, pikiran sendiri yang sesuai dengan tuntutan pribadi anak itu sendiri.
3. Kehidupan perkawinan yang kacau
Hubungan dengan ayah dan ibu yang tidak sehat. Dalam situasi seperti tersebut sering kali anak menjadi sasaran kemarahan, sumber penolakan, kambing hitam karena sikap orang tua yang tidak rasional, sehingga sikap anak menjadi tidak rasional pula dan akhirnya hidupnya menjadi putus asa dan selalu dalam ketidakpuasan. Hal tersebut diatas merupakan kondisi psikologis yyang dapat menjadi sumber penyebab anak-anak mengalami gangguan psikologis.
C.3 Ganguan Kepribadian Psikopat
Penderita memiliki prilaku yang anti sosial dan kesukaran berpusat pada hubungan sosialnya
ciri-ciri:
• Sikap agresif sangat meninjol ,karena tidak berkembangnya hati nurani ,norma,nilai,etika.
• Mementingkan diri sendiri,tidak bertangung jawab,dan tidak tahan dengan frustasi
• Mudah bergaul,terbuka,menyenangkan,selalu berbohong.
• Tidak mampu mempunyai hubungan sosial yang lama,terkadang menjadi beban keluarga
• Menolak peraturan2 yang ada,dan tidak mempunyai rasa bersalah dalam melakukan tindakan apapun
Sebab-sebab timbulnya ganguan psikopat:
1. Klien menderita atau mengaalami perasaan tak nyaman secara subyektif.
2. Klien merupakan perilaku yang lemah atau berlebihan dalam perilaku tertentu.
3. Klien terlibat dalam suatu perilaku atau aktifitas yang tidak dapat di terima.disetujui,atau di anggap tidak menyenangkan dengan oleh orang lain di sekitarnya.
4. Klien menunjukan perilaku menyimpang yang dapat di kenai sanksi social secara langsung.
Problem psikologis,terjadi kadang kala berhubungan dengan terjadinya suatu masalah di bidang lain. Contoh : -kecelakaan mobil yang mengakibatkan cacat fisik,-orang yang kehilangan pekerjaannya,-mengalami perceraian,-kesulitan keuangan,-kondisi social politik dan ekonomi Negara yang mengalami krisis yang tidak menentu.diskriminasi ras.
Oleh karena itu,penting bagi seorang terapis atau konselor. Untuk memprehatikan keseluruhan aspek.
B. Problem-Problem yang Dihadapi Individu
Faktor-faktor yang timbuk dari diri individu sendiri.
A. Sebab-sebab jasmaniah
A.1. Sebab-sebab yang diperoleh dari masa konsepsi sampai bayi di lahirkan
Sebab ini akan menyebabkan kerusakan benih (janin) pada saat pembuahan. Biasanya faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan janin ini adalah :
• Minuman keras. Biasanya memiliki gangguan emosional seperti lekas marah.
• Sakit kelamin. Biasanya kuman-kuman yang di hasilkan oleh orang yang memiliki daya tahan tumbuh rendah,pertumbuhan dan perkembangan yang terbelakang.
A.2. Sebab-sebab yang dialami setelah kelahiran
Sebab ini biasanya diperoleh melalui pengalaman hidup (kecelakaan,keteledoran,kurang pengetahuan) yang merugikan keutuhan dan fingsi-fungsi hayatinya. Pengalaman yang merugikan dapat diklasifikasikan menjadi :
➔ Gangguan pada otak yang meliputi :
• Radang otak. Yang akan menyebabkan orang sakit tidur (mempunyai nahfsu tidur yang luar biasa), mudah bingung, lipa diri dan lupa waktu. Disebabkan oleh sakit campak, meriang dan syphilis.
• Petacunan otak. Karena pengaruh alkohol (minuman keras), candu. Dapat mengakibatkan timbulnya halusinasi, ilusi, kebingungan, agtesif. Selain itu penderita dapat menjadi seorang yang apatis.
• Luka-luka pada otak. Yang sering terjadi adalah gagar otak. Gagar otak ringan menyebabkan gangguan ingatan, dan jika mengenai daetah motorik maka akan timbul gejala kelumpuhan.
➔ Gangguan panca indera
Gangguan pada panca indera dapat mengganggu perkembangan jiwa si penderita. Gangguan indera bisa terjadi karena kerusakan pada otak, kerusakan pada syaraf : yaitu penghubung antara organ indera dengan otak dan kerusakan pada organannya :seperti rusak pada mata,telinga,kulit,hidung,dan lidahnya.
➔ Gangguan anggota tubuh
Gangguan anggota tubuh ialah apabila orang mengalami cact tubuh, seperti : putus tangan, putus kaki atau kelumpuhan,sehingga gerakan anggota badan tidak normal.
Problem-problem karena sebab jasmaniah diatas,biasanya akan menyebabkan yang bersangkutan akan menjadi orang yang rendah diri,susah,kecewa,sedih,dan putus asa yang akan mengakibatkan menurunnya semangat atau gairah hidupnya dan bisa menjadi sumber problem bagi orang sekitarnya.
B. Sebab-sebab psikis
B.1. Faktor pembawaan
Faktor pembawaan ini merupakan hadiah,kodrat dari Tuhan yang menjadi salah satu sumber perkembangan.
B.2. Faktor pengalaman
Individu bisa mengenal dan menilai hidup,melatih diri menghadapi hidup karena kontaknya dengan orang lain,dengan lingkungan sosialnya.
B.3. Faktor Aku
Dari pengalaman fidup dan dari interaksinya dengan masyarakat sekitarnya maka individu akan mengembangkan suatu dasar pandangan, “internal frame oe reference” yaitu suatu pandangan yang konstan mengenai lingkungan dna diri individu sendiri, dan segala persoalan hidup yang dihadapi biasanya akan diselesaikan sesuai dengan “internal frame of reference” yang dimiliki individu. Perbedaan individu dalam cara mengatasi permasalahannya ini disebabkan karena perbedaan “internal frame of reference” yang dimilikinya.
II. Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Problem dari Luar Diri Individu
A. Non Sosial
Merupakan factor, segala sesuatu yang dapat ditangkap indera manusia dan yang dapat ditangkap akal dan perasaan manusia yang bukan manusia atau masyarakat. Seperti : keadaan, suasana, tempat, suhu, iklim, benda, alam, suara, warna, dsb.
Contohnya : orang yang menderita phobia merupakan salah satu penyebab factor non social, yang disebabkan atau dipengaruhi oleh objek-objek tertentu yang mempunyai arti penting dalam hubungannya dalam sejarah hidup individu yang bersangkutan.
B. Faktor Sosial
B.1 Faktor Keluarga
Ada beberapa segi :
a. Orang Tua
• Cara mendidiknya
• Interaksinya
• Contoh atau sikapnya yang tidak mapan (contoh: orang tua yang mudah marah terhadap anaknya)
b. Suasana rumah atau keluarga
Dalam hal ini meliputi :
• Kebersihan dan keteraturan
• Kedisiplinan
• Kemesraan antara ayah-ibu-anak
• Keamanan dan kedamaiannya
c. Keadaan ekonomi keluarga
Dalam hal ini meliputi :
• Penghasilan orang tua, apkah ada sumber penghasilan.
• Orang tua yang termasuk kuat ekonominya, bagaimana mengatur atau pengendalian keluar masuknya keuangan.
B.2 Faktor Masyarakat
Ada empat factor yang dapat menjadi penyebab timbulnya problem pada individu, yaitu :
a. Mass Media
Merupakan alat komunikasi yang ampuh untuk mengembangkan masyarakat, namun apabila isinya berisi hal-hal yang negatif maka secara cepat pula akan mempengaruhi dan merusak masyarakat.
b. Teman Bergaul
Bisa mempengaruhi ke hal-hal yang baik tetapi juga bisa mempengaruhi ke hal-hal yang buruk.
c. Corak kehidupan tetangga
Bisa menjadi akibat yang positif maupun negatif.
d. Peranan dalam Masyarakat
Problem yang mungkin timbul, kalau pasif merasa tidak enak kepada masyarakat sekitarnya, kalau aktif khawatir keadaan rumah tetangganya kacau.
C. Faktor Besar Kecilnya Masyarakat
Semakin besar jumlah penduduk di suatu tempat, semakin besar kemungkinan problem-problem yang dihadapi masyarakat termasuk anggota masyarakatnya. Permasalahan atau problem yang timbul antara lain: masalah kepadatan penduduk, pendapatan perkapita yang relatif kecil, lapangan kerja, patologi social, dan masalah urbanisasi.
Timbulnya problem psikologis tiap individu berbeda-beda tergantung pada masing-masing kondisi individu. Menyangkut masalah psikis, maka apabila problem-problem tersebut tidak segera mendapatkan perhatian untuk diselesaikan akan bisa berkembang menjadi gangguan jiwa. Pada dasarnya seseorang kalau sampai timbul perasaan seperti :
• Tidak mampu dan rendah diri
• Ketakutan dan kecemasan
• Tegang dan mudah tersinggung
• Mementingkan dirinya sendiri (egosentris)
• Tidak puas dan tidak bahagia
• Kaku dan berpandangan sempit
• Sukar bergaul
• Mudah lesu, lelah, letih, dan sakit-sakitan
Adalah pertanda bahwa diri orang yang bersangkutan dalam keadaan jiwa yang tidak seimbang atau mengalami gangguan jiwa.
C. Macam-Macam Perilaku Menyimpang
C.1. Gangguan Neurosa
Ditandai oleh adanya kecemasan yang tinggi. Umumnya orang yang mengalami gangguan psikoneurosa ini akibat adanya ketidaksesuaian antara dirinya dengan orang lain atau dengan lingkungan menurut penilaian mereka, ada cara-cara penyesuaian diri yang salah dalam diri orang tersebut.
Penderita neurosa ini akan mengalami perasaan-perasaan sebagai berikut:
a. Adanya perasaan tidak mampu, inferior, sehingga mengganggu cara berpikirnya dalam menghadapi masalah sehari-hari.
b. Ada kecenderungan selalu menghindari dari hal-hal yang dapat menimbulkan stress, sehingga sulit untuk melakukan tugas, yang dinilai penuh resiko.
c. Tidak memiliki pandangan yang obyektif.
d. Memiliki sifat yang egosentris. Orang ini tidak mempunyai peluang positif dalam berhubungan dengan orang lain secara positif.
e. Merasa bersalah setiap gagal menghadapi kesukaran.
Macam-macam gangguan psikoneurosa antara lain:
1. Perasaan cemas
Ditandai dengan ketakutan dan kecemasan yang kuat, tetapi tanpa alasan yang mendasar. Umumnya mengalami kesukaran tidur, bahkan tidak dapat tidur, tidak dapat beristirahat total, selalu gelisah, melakukan tidak dapat berkonsentrasi penuh, tidak dapat menganbil keputusan,dll.
2. Fobia
Perasan takut yang tidak masuk akal dan disadari, namun si individu tidak dapat membebaskan diri dari rasa ketakutannya itu.
3. Nervusitas
Gangguan jiwa bagi orang yang selalu dalam keadaan tidak tenang, tidak tahan lama dalam bekerja atau belajar, tidak mempunyai perhatian yang serius dalam bekerja ataupun pada saat belajar, tidak mampu berkonsentrasi. Dalam kehidupan sehari-hari nampak tidak tenang.
4. Neurasthenia
Gangguan merasakan kelelahan ang luar biasa, tidak dapat bergairah kerja serta tidak memiliki inisiatif apa-apa.
5. Neurotik depresif
Penderita selalu dalam kondisi murung, sedih, dan kehilangan ikatan sosial dengan orang lain dan lingkungannya.
6. Obsesif kompulsif
Penderita seperti didorong untuk melakukan perbuatan yang tidak masuk akal, tetapi dirinya tidak mampu melepaskan diri dari perasaandan dorongan itu.
7. Gangguan emosional
Di derita oleh orang yang tidak mampu mengendalikan diri untuk berbuat emosional, sehingga mempengaruhi perilaku yang tidak wajar. Gangguan ini meliputi: gangguan emosional takut, marah, iri hati,dll.
8. Histeria
a. Histeria konversi
ö Konversi sensoris: penderita kehilangan perasaan indera (keperkaan pada kulit hilang). Semua gangguan tersebut terjadi tanpa dasar-dasar penyakit jasmani.
ö Konversi motorik: penderita bisa terganggu pada gerakan motoriknya. Misal kelumpuhan pada kaki dan tangan.
ö Konversi visceral: penderita merasa seperti dicekik lehernya, batuk terus menerus, sesak nafas, dll.
b. Histeria dissosiatif
ö Amnesia: penderita lupa pada asal usulnya,nama, umur namun masih bisa melakukan aktivitas normal sehari-hari.
ö Fuga: sejenis amnesia namun penderita bisa lupa semua situasi yang telah dan sedang dialaminya.
ö Kepribadian ganda: penderita mengembangkan tata susunan kepribadian lebih dari satu.
Gangguan psikosa
Merupakan gangguan dimana penderita mengalami atau menderita hal-hal sebagai berikut:
a. Gangguan realitas
b. Gangguan organisasi proses berpikir
c. Mudah menjadi panic
d. Timbul halusinasi dan delusi
e. Lari ke dunia fantasinya
Factor penyebab terjadinya psikosa :
1. Pengalaman traumatic pada masa kanak-kanak
• Penolakan orang tua dan keluarga juga teman sebaya.
• Tidak adanya rasa aman, kasih sayang serta perlakuan yang kejam dari orang tua dan lingkungan keluarga
• Pengalam seks yang dinilai sebagai perbuatan yang salah.
2. Pola kehidupan keluarga yang psikotik
Kehidupan keluarga, ayah atau ibu yang menderita psikosa sehingga pola kehidupannya tidak sehat. Kondisi tersebut menyebabkan anak mengembangkan sikap antipati dan sikap menantang keadaan terutama pada orang tuanya, sehingga anak kehilangan kesempatan untuk melakukan identifikasi dini terhadap tokoh orang tua, kehilangan kesempatan mengembangkan perasaan, pikiran sendiri yang sesuai dengan tuntutan pribadi anak itu sendiri.
3. Kehidupan perkawinan yang kacau
Hubungan dengan ayah dan ibu yang tidak sehat. Dalam situasi seperti tersebut sering kali anak menjadi sasaran kemarahan, sumber penolakan, kambing hitam karena sikap orang tua yang tidak rasional, sehingga sikap anak menjadi tidak rasional pula dan akhirnya hidupnya menjadi putus asa dan selalu dalam ketidakpuasan. Hal tersebut diatas merupakan kondisi psikologis yyang dapat menjadi sumber penyebab anak-anak mengalami gangguan psikologis.
C.3 Ganguan Kepribadian Psikopat
Penderita memiliki prilaku yang anti sosial dan kesukaran berpusat pada hubungan sosialnya
ciri-ciri:
• Sikap agresif sangat meninjol ,karena tidak berkembangnya hati nurani ,norma,nilai,etika.
• Mementingkan diri sendiri,tidak bertangung jawab,dan tidak tahan dengan frustasi
• Mudah bergaul,terbuka,menyenangkan,selalu berbohong.
• Tidak mampu mempunyai hubungan sosial yang lama,terkadang menjadi beban keluarga
• Menolak peraturan2 yang ada,dan tidak mempunyai rasa bersalah dalam melakukan tindakan apapun
Sebab-sebab timbulnya ganguan psikopat:
- Dari kehidupan keluarga:
- Tidak mendapatkan kasih sayang keluarga
- Akibat ditolak keluarga
- Mendapatkan contoh2 dari keluarga,seperti komunikasi dan prilaku
- Dari kehidupan sosial :
- Lingkungan sosial yang hancur,tidak ada alat percontohan dalam lingkungan sekitar.
- Anak tidak menemukan tokoh sebagai percontohan,dalam menjalani kehidupanya kelak
0 komentar:
Posting Komentar