Wisatawan yang mudik ke Klaten, Jateng cobalah mampir ke Umbul Ponggok. Ada banyak wahana permainan air di sana dan salah satunya yang seru adalah wisatawan bisa bermain snorkeling. Dijamin seru!
Snorkeling biasanya dilakukan wisatawan di Karimunjawa, Pulau Seribu atau pulau-pulau lainnya. Kalau Anda mudik ke Klaten pada liburan Lebaran kali ini, bisa snorkeling juga lho!
Kabupaten Klaten yang terletak di Jawa Tengah ini memang tidak memiliki pantai yang bisa digunakan untuk snorkelling, tetapi Klaten punya desa wisata air yaitu Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo. Di Desa Ponggok ini dibangun beberapa umbul seperti Umbul Ponggok, Umbul Cokro, Umbul Besuki, dan lain-lain yang digunakan untuk budidaya ikan, sekaligus menjadi tempat rekreasi. Di umbul-umbul inilah kita bisa melakukan snorkelling sambil menikmati keindahan ikan air tawar yang dibudidayakan di dalam umbul.
Berangkat dari keinginan untuk mencoba snorkelling, maka saya dan teman saya mengunjungi Umbul Ponggok. Pertama kali kami berkunjung adalah saat hari kerja, sehingga tidak banyak wisatawan yang berkunjung dan tentu saja kami bisa sangat puas menjelajahi umbul.
Untuk tarif masuk umbul, di hari biasa adalah Rp 3000 per orang, dan untuk weekend adalah Rp 4000 per orang. Apabila Anda tidak memiliki peralatan snorkelling, tidak perlu khawatir. Di Umbul Ponggok peralatan snorkelling tersedia dengan lengkap. Untuk tarif sewanya, pelampung disewakan dengan harga Rp 10.000 dan kacamata Rp 5.000 sehingga total biaya untuk sewa alat snorkel adalah Rp 15.000.
Selain itu, alat lain seperti kaki katak disewakan dengan harga Rp 5.000 dan ban untuk berenang seharga Rp 3.000. Dengan harga sewa yang terjangkau, Anda sudah bisa snorkelling di umbul sedalam sekitar 3 meter dengan luas sekitar 6000 meter kubik sambil melihat ikan air tawar yang cantik-cantik. Cukup puas bukan?
Disekitar umbul juga banyak pedagang yang menjual beraneka macam makanan dan minuman. Mulai dari Soto Ayam, Mie, dan cemilan seperti gorengan, dsb. Cukup kenyang untuk mengisi perut setelah lelah bersnorkel. Namun sayangnya pedagang ini hanya ada ketika weekend saja, di hari biasa atau hari kerja saya tidak menjumpai para pedagang ini sehingga ketika kami kelaparan, kami harus mencari makan di luar umbul.
0 komentar:
Posting Komentar