SOAL
1. Apa perbedaan dari melancholis, choleris, phlegmatis dari teori Enshelhans dan kant!
2. Jelaskan inti dari teori Spranger!
3. a. Apa ciri khas dari teori sheldon!
b. hal-hal teori apakah yang telah dia ungkapan, jelaskan!
Jawaban
1. Menurut Teori Melancholis
Melancholis : mendalam, tetap, kuat, kuat: orang giat penuh cita-cita, lemah: orang murung yang pengelamun
Choleris : tak mendalam, berganti-gantian, kuat, kuat: orang kemauan yang garang atau hebat, lemah: orang perasaan mudah tersinggung.
Phlegmatis : mendalam, tetap, lemah, kuat: orang berdarah dingin pemikir yang kritis, lemah: orang yang bersikap masa bodoh, apathis.
Menurut Teori Kant
Melancholis (orang dengan darah berat)
Sifat-sifat khas ini adalah:
1. Semua hal yang bersangkutan dengan dirinya di pandangnya penting dan selalu di sertai dengan kebimbangan.
2. Perhatiannya terutama tertuju kepada segi kesukaran-kesukarannya.
3. Tidak mudah membuat janji, karena dia berusaha selalu menepati janji yang telah di buatnya, tetapi hal ini dilakukannya tidak atas dasar pertimbangan moral melainkan karena kalau tidak menepati janji itu sangat merisaukan jiwanya, hal ini juga menyebabkan dia kurang percaya dan tidak mudah menerima keramahtamahan orang lain.
4. Suasana perasaannya umumnya juga bertentangan dengan suasana perasaan sangunicius, hal ini menyebabkan mengurangi kepuasan akan keadaannya, dan kurang dapat melihat kesenangan orang lain.
Choleris (orang dengan darah panas)
Sifat-sifat khas ini adalah:
1. Lekas terbakar, tetapi juga lekas padam atau tenang, tanpa membenci.
2. Tindakan-tindakannya cepat, tetapi tidak constan.
3. Selalu sibuk, tetap[i dalam kesibukannya itu dia lebih suka memerintah daripada mengerjakannya sendiri.
4. Nafsunya terutama adalah mengejar kehormatan, suka sibuk di mata orang banyak dan suka dipuji secara terang-terangan.
5. Suka pada sikap semu dan formal.
6. Suka bermurah hati dan melindungi, tetapi hal ini dilakukan bukan karena dia sayang pada diri sendiri, sebab dengan berbuat demikian itu dia akan mendapatkan penghargaan.
7. Dalam berpakaianselalu cermat, rapi karena dengan demikian itu dia akan lebih tampak cendikia daripada yang sebenarnya.
Phlegmatis (orang dengan darah dingin)
Sifat-sifat khas ini adalah:
1. Lambat menjadi panas, tetapi panasnya itu tahan lama.
2. Tidak mudah marah
3. Darah yang dingin itu tidak pernah dirisaukannya.
4. Cocok untuk tugas-tugas ilmiah
2. Inti Teori Spranger
Dua macam roh (gest)
1. Roh subyektif atau roh individual yaitu roh yang terdapat pada masing-masing manusia, roh individual itu bertujuan, adapun tujuannya yaitu mencapai atau menjelmakan nilai-nilai tertentu, dan karena itu juga hanya dapat dipahami dengan jalan memahami sistem nilai-nilai itu.
2. Roh subyektif yaitu roh seluruh umat manusia, yang dalam concretnya merupakan kebudayaan yang telah terjelma dan berkembang selama berabad-abad bersama-sama manusia-manusia individual.
Hubungan antara roh subyektif dan roh obyektif
Roh subyektif dan roh obyektif berhubungan secara timbal balik, mengandung nilai-nilai yang terdapat pada masing-masing individu, di bentuk dan di pupuk dengan acuan roh obyektif, artinya roh individual itu terbentuk dan berkembang dengan memakai roh obyektif sebagaimana norma.
Lapangan-lapangan hidup
Kebudayaan oleh spranger dipandang sebagai sistem nilai-nilai, karena kebudayaan itu tidak lain adalah kumpulan nilai-nilai kebudayaan yang tersusun atau diatur menurut struktur tertentu.
a) Lapangan-lapangan nilai yang bersangkutan dengan manusia sebagai individu, yang meliputi empat lapangan nilai, yaitu:
1. Lapangan pengetahuan
2. Lapangan ekonomi
3. Lapangan kesenian
4. Lapangan keagamaan
b) Lapangan nilai yang bersangkutan dengan manusia sebagai anggota masyarakat, kelompok ini mencakup dua nilai, yaitu:
1. Lapangan kemasyarakatan
2. Lapangan politik
Tipologi Sranger
Ada enam tipe manusia, yaitu:
1. Manusia teori
Seorang manusia teori adalah seorang intelektualitas sejati, manusia ilmu cita-cita utamanya adalah mencapai kebenarannya atau hakikat daripada benda-benda. Tujuan yang dikejar oleh manusia teori adalah pengetahuan yang obyektif.
2. Manusia ekonomi
Orang-orang yang termasuk golongan manusia ekonomi ini selalu kaya akan gagasan-gagasan yang praktis, kurang memperhatikan bentuk tindakan yang dilakukannya itu, hasilnya bagi dirinya sendiri.
3. Manusia estesis
Manusia estetis menghayati kehidupan seakan-akan tidak sebagai pemain, tetapi sebagai penonton, dia selalu menjadi seorang emperisionis, yang menghayati kehidupan secara pasif.
4. Manusia agama
Menurut spranger inti daripada hal keagamaan itu terletak dalam pencarian terhadap nilai tinggi daripada keberadaan ini,sebaliknya siapa yang sudah mencapai titik tertinggi itu akan merasa bebas, tentram dalam hidupnya.
5. Manusia sosial
Sifat utama daripada manusia golongan tipe ini adalah besar kebutuhannya akan adanya resonansi dari sesama manusia, butuh hidup diantara manusia-manusia lain.
6. Manusia kuasa
Yaitu bertujuan untuk mengejar kesenangan dan kesadaran akan kekuasaannya sendiri. Kalau manusia ekonomi mengejar penguasaan akan benda-benda maka manusia kuasa mengejar penguasaan atas manusia.
Arti Teori Spranger
Teori spranger walaupun banyak mengandung kelemahan, namun dalam kenyataannya besar pengaruhnya. Disamping segi positifnya teori spranger juga tidak luput dari kelemahan-kelemahan.
a. Tipologi spranger itu disusun secara deduktif. Hasil dari pemikiran dedukatif itu adalah baik sekali. Akan tetapi sebaiknya dedukasi tersebut diverifikasikan secara induktif dengan data empiris dan hal ini tidak akan dilakukan oleh spranger.
b. Dedukasi spranger mengenai lebensformen itu didasarkan pada kegiatan rohani, akan tetapi hasilnya konsepsinya yakni lebensformaen, ternyata bertinjauan statis. Dengan demikian lebensformen itu sukar dikenakan kepada kepribadian manusia dalam kehidupan praktis, yang mempunyai dasar dinamis. Lebensformen itu lebih mengatakan tentang “bagaimana individu itu adanya” daripada mengatakan tentang “apa yang dikerjakan atau apa yang didapat dikerjakan oleh individu itu”.
3. a. Seldhon paling tidak telah mengingatkan kepada semua pakar yang berurusan dengan tingkah laku, bahwa manusia itu mempunyai tubuh fisik, dan tubuhnya itu sangat mungkin memberi petunjuk adanya faktor-faktor yang melatarbelakanginya yang mungkin cukup penting untuk dapat memahami tingkah laku manusia. Tipologi sheldon mungkin banyak kemiripannya dengan tipologi yang terdahulu. Namun dari sisi metodologi, hanya beberapa psikolog yang menunjukkan parhatian seperti sheldon dalam mengembangkan pengetesan hipotesis secara empirik. Riset yang dilakukan sheldon memicu pakar lain untuk mengulang kajiannya dengan riset lainnya, dan tekhnik yang dipakainya memunculkan tekhnik-tekhnik asesmen generasi berikutnya yang lebih canggih. Parnell, misalnya menguji korelasi antara fisik dan tempramen, tetapi dengan peralatan yang berbeda, yang mengungkap variabel yang berbeda. Kritik yang terpenting terhadap teori sheldon adalah bahwa teori sheldon itu bukan teori. Kenyataannya, tulisannya hanya berisi satu asumsi umum, dan seperangkat deskripsi variabel-variabel untuk mengukur setiap domain. Sheldon sendiri mengatakan, dia tidak mengembangkan suatu teori yang umum, tetapi sekedar “kerangka konsep” yang harus diisi lebih lanjut oleh orang lain. Korelasi antara somatotip dengan karakter mempunyai cacat metodologis, yakni pengisian tes dan ceklis yang dilakukan oleh sheldon sendiri atau oleh tim yang dipimpin oleh sheldon. Sangat besar kemungkinan penilaian somatotip akan mempengaruhi ceklis tempramen. Variabel-variabel yang dipakai untuk menilai somatotip dan tempramen juga dipertanyakan walaupun pilihan variabel itu telah dilakukan secara obyektif / kuantitatif hasilnya tetap diragukan.
0 komentar:
Posting Komentar