Sebagian besar dari masyarakat Indonesia bahkan mancanegara hanya mengetahui Pantai Kuta yang terletak di Pulau Bali. Setiap kali masyarakat mendengar kata "Pantai Kuta", kebanyakan dari mereka langsung tertuju pada Pantai Kuta yang berada di Bali.
Tidak banyak yang tahu bahwa Pulau Lombok juga mempunyai pantai dengan nama yang sama, yakni Pantai Kuta. Pantai dengan keindahan panoramanya yang melebihi Pantai Kuta di Bali. Pantai Kuta, Lombok masih sangat alami dan jumlah wisatawan yang melakukan pelesiran ke sana tak seramai Pantai Kuta, Bali.
Pantai ini memiliki pasir yang putih dengan air yang berwarna biru bergradasi hijau yang dihasilkan oleh habitat bawah lautnya yang kelestariannya masih sangat terjaga. Nuansa alam dengan barisan perbukitan yang indah serta bebatuan dengan ukirannya yang luar biasa menakjubkan menjadi perpaduan alam yang sangat harmonis. Akan tetapi, keindahan pantai ini harus ternoda karena sampah-sampah laut yang mengotori pasrir pantainya yang putih.
Pantai Kuta, Lombok terletak di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah. Untuk menuju pantai ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama jika kita menginap di daerah Senggigi. Jarak antara Mataram-Pantai Kuta sekitar 70 km. Kenyataan bahwa belum ada sarana transportasi umum menuju pantai ini semakin memperparah jaraknya yang cukup jauh. Oleh sebab itu, para turis yang ingin menyaksikan keindahan alam Pantai Kuta harus menyewa sendiri kendaraan bermotor jika ingin ke pantai ini.
Letak yang lumayan jauh dari kawasan wisata lainnya dengan kondisi transportasi yang demikian dan kondisi pantai yang terlihat kotor membuat wisatawan enggan mengunjungi pantai ini, sehingga jumlah wisatawan di pantai ini relatif sedikit. Pada saat mengunjungi pantai ini, saya melihat mayoritas pengunjungnya adalah wisatawan lokal.
Mengenai masalah akomodasi, Anda para pengunjung sudah tidak perlu khawatir lagi. Belakangan telah banyak dibangun tempat akomodasi di sekitar pantai sehingga jika tidak mau menghabiskan waktu pulang pergi yang cukup lama, Anda dapat mengambil alternatif untuk menginap di hotel sekitar pantai.
Selain keindahan alam yang dapat dinikmati di desa ini, setiap tahun, sekitar bulan Februari hingga Maret desa ini mengadakan Upacara Sasak. Masayarakat Desa Kuta biasa menyebutnya dengan Upacara Bau Nyale.
Dalam upacara ini para pelaut mencari cacing Nyale di laut. Cacing Nyale adalah sejenis cacing laut yang berjumlah milyaran, muncul setahun sekali, dan hanya ada di Pantai Kuta. Konon, Cacing Nyale adalah penjelmaan dari rambut seorang putri nan cantik jelita yang bernama Putri Mandalika. Karena kecantikannya maka Sang Putri menjadi rebutan para Pangeran dan pemuda untuk dinikahi. Karena ia tidak dapat mengambil keputusan, maka ia terjun ke laut setelah sebelumnya berjanji bahwa ia akan datang kembali satu kali dalam setahun.
Jika mengunjungi pantai ini, jangan heran anak-anak penjual cindera mata akan terus mengikutimu. Mereka sangat agresif (bahkan seperti memaksa) seakan tidak pernah lelah menawarkan barang dagangan mereka ke pada wisatawan yang mengunjungi pantai ini. Jika sudah membeli barang dagangan seorang anak, maka segerombolan anak kecil lainnya akan mengerumuni Anda dan berharap barang dagangan mereka juga dibeli.
Tips menikmati perjalanan jauh dari Mataran ke Pantai Kuta, Anda bisa memperlambat laju kendaraan karena menyaksikan kehidupan masyarakat desa dan rumah adat Suku Sasak dengan arsitekturnya yang menarik bisa menjadi pemandangan yang unik. Selama perjalanan, kita juga dapat singgah untuk membeli oleh-oleh berupa kain songket, hasil tenun masyarakat Suku Sasak.
Mengeksplor sesuatu yang belum banyak orang lihat bisa memberikan sesuatu yang sangat berharga. Dan, perjalanan ke pantai Kuta bisa memberikan pengalaman baru yang menyenangkan dalam cerita perjalanan.
Dalam upacara ini para pelaut mencari cacing Nyale di laut. Cacing Nyale adalah sejenis cacing laut yang berjumlah milyaran, muncul setahun sekali, dan hanya ada di Pantai Kuta. Konon, Cacing Nyale adalah penjelmaan dari rambut seorang putri nan cantik jelita yang bernama Putri Mandalika. Karena kecantikannya maka Sang Putri menjadi rebutan para Pangeran dan pemuda untuk dinikahi. Karena ia tidak dapat mengambil keputusan, maka ia terjun ke laut setelah sebelumnya berjanji bahwa ia akan datang kembali satu kali dalam setahun.
Jika mengunjungi pantai ini, jangan heran anak-anak penjual cindera mata akan terus mengikutimu. Mereka sangat agresif (bahkan seperti memaksa) seakan tidak pernah lelah menawarkan barang dagangan mereka ke pada wisatawan yang mengunjungi pantai ini. Jika sudah membeli barang dagangan seorang anak, maka segerombolan anak kecil lainnya akan mengerumuni Anda dan berharap barang dagangan mereka juga dibeli.
Tips menikmati perjalanan jauh dari Mataran ke Pantai Kuta, Anda bisa memperlambat laju kendaraan karena menyaksikan kehidupan masyarakat desa dan rumah adat Suku Sasak dengan arsitekturnya yang menarik bisa menjadi pemandangan yang unik. Selama perjalanan, kita juga dapat singgah untuk membeli oleh-oleh berupa kain songket, hasil tenun masyarakat Suku Sasak.
Mengeksplor sesuatu yang belum banyak orang lihat bisa memberikan sesuatu yang sangat berharga. Dan, perjalanan ke pantai Kuta bisa memberikan pengalaman baru yang menyenangkan dalam cerita perjalanan.
0 komentar:
Posting Komentar