Banyak orang awam melontarkan pertanyaan kepada mahasiswa atau pelajar yang fokus mempelajari perminyakan,seperti “Mau jadi bakul minyak yah?” ; “Mau punya SPBU dimana?”; “Ntar kalo jualan minyak kasih harga yang murah yah?”; dan sebagainya. Bahkan tidak sedikit mahasiswa, yang notabene seharusnya memiliki pengetahuan, menanyakan bahkan mungkin sedikit memberikan kesan mengejek kepada mahasiswa teknik perminyakan. Padahal disadari atau tidak, mereka yang bertanya atau mungkin sedikit mengejek, menikmati hasil kerja orang-orang yang bekerja di dunia perminyakan. Mereka yang dulunya memakai sepeda ontel sekarang memakai bahan bakar bensin untuk kendaraan mereka.
Mereka yang dulunya memasak dengan pawon atau minyak tanah sekarang memakai bahan bakar LPG untuk memasak. Dan sekarang mereka bahkan tidak bisa lepas dari barang dagangan orang perminyakan. Namun tidak dipungkiri, mereka tidak tahu bagaimana sebenarnya barang dagangan itu berasal. Mereka tidak tahu siapa saja yang berperan dalam produksi barang dagangan itu. Atau bahkan tidak tahu dampak-dampak yang ditimbulkan oleh barang dagangan yang mereka gunakan.
1. Sejarah Dunia Perminyakan
a. Awal Terbentuknya Minyak Bumi
Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas bumi. Teori pertama adalah teori “biogenetic” atau lebih di kenal dengan teori “organik”. Yang kedua adalah teori “anorganik”, sedangkan yang ketiga adalah teori “duplex” yang merupakan perpaduan dari kedua teori sebelumnya. Teori duplex yang banyak di terima oleh kalangan luas menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati.
Di perkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati. Yang jelas minyak dan gas bumi terdiri dari senyawa kompleks yang unsur utamanya adalah karbon (C) dan unsur hydrogen (H). secara sederhana senyawa ini dapat ditulis dengan rumus kimia CXHY, sehingga sering di sebut sebagai senyawa hidrokarbon.
Pada zaman purba, di darat dan di laut hidup beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan. Binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati ataupun punah itu akhirnya tertimbun di bawah endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian di hanyutkan oleh arus sungai menuju lautan, bersama bahan organik lainnya dari daratan.
Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi dan tekanan beban lapisan batuan di atasnya binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tadi berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.
Akibat pengaruh yang sama, maka endapan Lumpur berubah menjadi batuan sediment. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk atau “soure rock”. Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempet yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat yang di sebut perangkap (trap).
b. Sejarah Industri Perminyakan
Adalah Edwin Laurentine Drake, orang yang berhasil melakukan pengeboran komersial pertama di dunia. Bersama perusahaannya Senca Oil Company, melakukan pengeboran di Titusville Amerika, di kawasan pertanian barat laut Pannysylvania.
Pengeboran minyak pertama di Indonesia, yang dilakukan oleh J Reerink, 1871, hanya berselang dua belas tahun setelah pengeboran minyak pertama di dunia. Meskipun demikian, berbeda halnya dengan sektor perkebunan dan pertanian yang sudah ratusan tahun diperah, sektor pertambangan baru dikembangkan oleh Belanda pada abad ke-19. Dua abad lebih setelah VOC didirikan, sektor pertambangan belum menjadi andalan pendapatan pemerintah kolonial. Hal ini bisa dilihat dari adanya Indische Mijnwet, produk undang-undang pertambangan pertama, yang baru dibuat oleh Belanda pada tahun 1899.
2. Proses Dalam Dunia Perminyakan
a. Eksplorasi dan Eksploitasi
Eksplorasi adalah proses pencarian dimana minyak bumi berada. Hal ini dilakukan oleh para geologi. Mereka mencari batuan dimana cairan hidrokarbon terakumulasi dan terperangkap. Batuan itu disebut reservoir. Setelah itu, dilakukan tahapan pemboran. Dengan menggunakan teknik yang sesuai dengan struktur batuan reservoir tersebut. Karena jika terjadi kesalahan bisa saja terjadi Blow Out. Setelah dilakukan pemboran, dilakukan produksi yang dilakukan oleh oil company. Dimana minyak mentah (crude oil) dihasilkan. Yang nantinya akan di olah menjadi barang dagangan seperti BBM, LPG, dan sebagainya.
b. Pemasaran
Hasil produksi yang sudah dibentuk menjadi barang dagangan, di produksi secara masal oleh perusahaan minyak. Seperti di Indonesia, PT PERTAMINA menghasilkan banyak produk seperti BBM (Bahan Bakar Minyak), BBK (Bahan Bakar Khusus), non BBM (Aspal, Pelumas), Gas (LPG, BBG), Petrokimia, dan sebainya. Yang kesemua itu dapat dimanfaatkan oleh konsumen.
3. Para Pelaku Di Dunia Perminyakan
a. Oil Company
Oil Company adalah perusahaan yang memiliki blok Migas tersebar di Seluruh Indonesia, selain itu mereka juga yang memproduksi, mengolahnya sampai menjualnya untuk konsumsi BBM dalam Negri maupun luar Negri, Namun biasanya Oil Company tidak memiliki alat alat untuk melakukan Proses pengambilan Minyak, Sehingga Oil Company membayar Oil Services ( kontraktor) untuk mengerjakan di Blok Migasnya Tersebut.
Contoh Oil Company di Indonesia : Pertamina, Medco, Total, Chevron, Petrochina, Petronas
b. Oil Service
Oil Service adalah perusahaan yang memiliki SDM yang sesuai di bidangnya ( Surveyor ) dan memiliki alat alat untuk pengerjaan operasi menyangkut Minyak dan Gas seperti Site survey, Seismik darat, Seismik laut dll. Untuk mendapatkan suatu proyek, Oil Service ini harus bersaing tender dengan oil Service lainnya agar bisa mengerjakan pengeboran di blok migas milik salah satu oil company.
Contoh Oil Services : Elnusa , Fugro, Seascape, Saripari, Kalmarine, EGS, Pageo.
4. Dampak Yang Ditimbulkan
Pemanfaatan produk perminyakan tentunya dapat kita rasakan dalam berbagai aspek kehidupan kita. Namun terkadang kita lupa, bahwa produk perminyakan adalah bahan yang tidak terbarukan. Dimana bahan tersebut akan habis bila dikonsumsi secara berlebihan. Apalagi dengan sikap konsumtif manusia, terlebih di Indonesia. Dapat dilihat dari jumlah kendaraan bermotor yang terus meningkat. Tentunya kebutuhan bahan bakar juga meningkat. Dan asap dari jumlah kendaraan motor yang tidak terkontrol, dapat merusak lapisan ozon. Ini merupakan perusakan bumi, dimana menipisnya lapisan ozon mengakibatkan percepatan melelehnya es di kutub. Dan dari hasil penelitian, asap kendaraan menyebabkan banyak penyakit. Seperti kerusakan otak, gangguan pernafasan, penyakit mental (Agresif dan gelisah). Dan bahkan setelah diteliti, asap kendaraan mengandung 1000 jenis racun. Lebih parahnya, hal ini tidak ditunjang dengan jumlah pepohonan yang padahal dapat meminimalisir bahaya asap kendaraan. Pemandangan kota indah oleh bangunan-bangunan yang megah, namun pepohonan berada jauh dari pusat kota. Dapat dibayangkan jika keadaan ini terus berlangsung. Bagaimana nasib bumi yang kita huni ini?? Bagaimana nasib penerus kita yang ditinggal berbagai penyakit yang membayakan??. Bahkan sekarang ini muncul konspirasi yang mengatasnamakan lading minyak sebagai alasan untuk merebut sebuah Negara.
Perlu tindakan yang nyata dalam mengatasi permasalahan di atas. Pemanfaatan produk perminyakan perlu dilihat secara fungsional, bukan secara praktis. Kita perlu memikirkan untuk kembali untuk menggunakan sepeda untuk beraktifitas, bepergian di wilayah yang dapat dijangkau. Kita perlu kembali memanfaatkan kendaraan umum. Satu kendaraan umum dapat mengurangi 9 hingga 10 asap kendaraan dari kendaraan pribadi. Kita perlu berpikir kembali untuk melakukan penanaman di halaman rumah kita. Tidak hanya ditanam bangunan pagar yang kokoh.
1. Sejarah Dunia Perminyakan
a. Awal Terbentuknya Minyak Bumi
Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas bumi. Teori pertama adalah teori “biogenetic” atau lebih di kenal dengan teori “organik”. Yang kedua adalah teori “anorganik”, sedangkan yang ketiga adalah teori “duplex” yang merupakan perpaduan dari kedua teori sebelumnya. Teori duplex yang banyak di terima oleh kalangan luas menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati.
Di perkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati. Yang jelas minyak dan gas bumi terdiri dari senyawa kompleks yang unsur utamanya adalah karbon (C) dan unsur hydrogen (H). secara sederhana senyawa ini dapat ditulis dengan rumus kimia CXHY, sehingga sering di sebut sebagai senyawa hidrokarbon.
Pada zaman purba, di darat dan di laut hidup beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan. Binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati ataupun punah itu akhirnya tertimbun di bawah endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian di hanyutkan oleh arus sungai menuju lautan, bersama bahan organik lainnya dari daratan.
Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi dan tekanan beban lapisan batuan di atasnya binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tadi berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.
Akibat pengaruh yang sama, maka endapan Lumpur berubah menjadi batuan sediment. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk atau “soure rock”. Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempet yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat yang di sebut perangkap (trap).
b. Sejarah Industri Perminyakan
Adalah Edwin Laurentine Drake, orang yang berhasil melakukan pengeboran komersial pertama di dunia. Bersama perusahaannya Senca Oil Company, melakukan pengeboran di Titusville Amerika, di kawasan pertanian barat laut Pannysylvania.
Pengeboran minyak pertama di Indonesia, yang dilakukan oleh J Reerink, 1871, hanya berselang dua belas tahun setelah pengeboran minyak pertama di dunia. Meskipun demikian, berbeda halnya dengan sektor perkebunan dan pertanian yang sudah ratusan tahun diperah, sektor pertambangan baru dikembangkan oleh Belanda pada abad ke-19. Dua abad lebih setelah VOC didirikan, sektor pertambangan belum menjadi andalan pendapatan pemerintah kolonial. Hal ini bisa dilihat dari adanya Indische Mijnwet, produk undang-undang pertambangan pertama, yang baru dibuat oleh Belanda pada tahun 1899.
2. Proses Dalam Dunia Perminyakan
a. Eksplorasi dan Eksploitasi
Eksplorasi adalah proses pencarian dimana minyak bumi berada. Hal ini dilakukan oleh para geologi. Mereka mencari batuan dimana cairan hidrokarbon terakumulasi dan terperangkap. Batuan itu disebut reservoir. Setelah itu, dilakukan tahapan pemboran. Dengan menggunakan teknik yang sesuai dengan struktur batuan reservoir tersebut. Karena jika terjadi kesalahan bisa saja terjadi Blow Out. Setelah dilakukan pemboran, dilakukan produksi yang dilakukan oleh oil company. Dimana minyak mentah (crude oil) dihasilkan. Yang nantinya akan di olah menjadi barang dagangan seperti BBM, LPG, dan sebagainya.
b. Pemasaran
Hasil produksi yang sudah dibentuk menjadi barang dagangan, di produksi secara masal oleh perusahaan minyak. Seperti di Indonesia, PT PERTAMINA menghasilkan banyak produk seperti BBM (Bahan Bakar Minyak), BBK (Bahan Bakar Khusus), non BBM (Aspal, Pelumas), Gas (LPG, BBG), Petrokimia, dan sebainya. Yang kesemua itu dapat dimanfaatkan oleh konsumen.
3. Para Pelaku Di Dunia Perminyakan
a. Oil Company
Oil Company adalah perusahaan yang memiliki blok Migas tersebar di Seluruh Indonesia, selain itu mereka juga yang memproduksi, mengolahnya sampai menjualnya untuk konsumsi BBM dalam Negri maupun luar Negri, Namun biasanya Oil Company tidak memiliki alat alat untuk melakukan Proses pengambilan Minyak, Sehingga Oil Company membayar Oil Services ( kontraktor) untuk mengerjakan di Blok Migasnya Tersebut.
Contoh Oil Company di Indonesia : Pertamina, Medco, Total, Chevron, Petrochina, Petronas
b. Oil Service
Oil Service adalah perusahaan yang memiliki SDM yang sesuai di bidangnya ( Surveyor ) dan memiliki alat alat untuk pengerjaan operasi menyangkut Minyak dan Gas seperti Site survey, Seismik darat, Seismik laut dll. Untuk mendapatkan suatu proyek, Oil Service ini harus bersaing tender dengan oil Service lainnya agar bisa mengerjakan pengeboran di blok migas milik salah satu oil company.
Contoh Oil Services : Elnusa , Fugro, Seascape, Saripari, Kalmarine, EGS, Pageo.
4. Dampak Yang Ditimbulkan
Pemanfaatan produk perminyakan tentunya dapat kita rasakan dalam berbagai aspek kehidupan kita. Namun terkadang kita lupa, bahwa produk perminyakan adalah bahan yang tidak terbarukan. Dimana bahan tersebut akan habis bila dikonsumsi secara berlebihan. Apalagi dengan sikap konsumtif manusia, terlebih di Indonesia. Dapat dilihat dari jumlah kendaraan bermotor yang terus meningkat. Tentunya kebutuhan bahan bakar juga meningkat. Dan asap dari jumlah kendaraan motor yang tidak terkontrol, dapat merusak lapisan ozon. Ini merupakan perusakan bumi, dimana menipisnya lapisan ozon mengakibatkan percepatan melelehnya es di kutub. Dan dari hasil penelitian, asap kendaraan menyebabkan banyak penyakit. Seperti kerusakan otak, gangguan pernafasan, penyakit mental (Agresif dan gelisah). Dan bahkan setelah diteliti, asap kendaraan mengandung 1000 jenis racun. Lebih parahnya, hal ini tidak ditunjang dengan jumlah pepohonan yang padahal dapat meminimalisir bahaya asap kendaraan. Pemandangan kota indah oleh bangunan-bangunan yang megah, namun pepohonan berada jauh dari pusat kota. Dapat dibayangkan jika keadaan ini terus berlangsung. Bagaimana nasib bumi yang kita huni ini?? Bagaimana nasib penerus kita yang ditinggal berbagai penyakit yang membayakan??. Bahkan sekarang ini muncul konspirasi yang mengatasnamakan lading minyak sebagai alasan untuk merebut sebuah Negara.
Perlu tindakan yang nyata dalam mengatasi permasalahan di atas. Pemanfaatan produk perminyakan perlu dilihat secara fungsional, bukan secara praktis. Kita perlu memikirkan untuk kembali untuk menggunakan sepeda untuk beraktifitas, bepergian di wilayah yang dapat dijangkau. Kita perlu kembali memanfaatkan kendaraan umum. Satu kendaraan umum dapat mengurangi 9 hingga 10 asap kendaraan dari kendaraan pribadi. Kita perlu berpikir kembali untuk melakukan penanaman di halaman rumah kita. Tidak hanya ditanam bangunan pagar yang kokoh.
0 komentar:
Posting Komentar