skip to main | skip to sidebar

Cpchenko Ichi Blog

Mencari dan Mempelajari tentang Ilmu Agama, Ilmu Hukum, Bisnis and Ilmu Umum Lainnya

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)
  • Home
  • About Us
  • Facebook
  • Twitter
  • Master Software
  • Solusi Kesehatan
  • Solusi Percintaan
  • Jalan-jalan
  • Master Game
  • Pendidikan Hukum
  • Informasi & Tips
  • Rayuan & Humor
Home » cerita non fiksi » 101 Kisah yang Memberdayakan Sebagai Media Penyembuhan (Mengenal Lebih Jauh tentang Sifat-sifat Manusia)

Rabu, 08 Februari 2012

101 Kisah yang Memberdayakan Sebagai Media Penyembuhan (Mengenal Lebih Jauh tentang Sifat-sifat Manusia)

Diposting oleh Cpchenko Ichi Blog di 09.31 Label: cerita non fiksi
Ada cerita menarik yang mana saya cuplik dari buku “101 kisah yang memberdayakan sebagai media penyembuhan” karyanya George W Burns. Semoga ada hikmah yang dapat dipetik oleh saudar-saudaraku semua.
Selamat membaca,,,
Pada suatu ketika ada suatu pulau yang dihuni semua sifat manusia. Ini berlangsung lama sebelum mereka menghuni tubuh manusia. Sebelum kita mengkotak-kotakannya ke dalam istilah baik atau buruk. Sifat-sifat ini berdiri sendiri sebagai manusia dengan masing-masing ciri khasnya. Optimisme, Pesimisme, Pengetahuan, Kemakmuran, Kesombongan, Kasih sayang, dan sifat-sifat manusia lainnya.
Suatu hari ada pemberitahuan bahwa pulau itu akan tenggelam pelan-pelan. Sifat-sifat ini dilanda kepanikan. Mereka segera menyiapkan perbekalan dan bersiap-siap meninggakan pulau dengan perahu yang mereka miliki.
Kasih sayang belum siap. Dia tidak memiliki perahu sendiri. Mungkin dia telah meminjamkannya kepada seseorang bertahun-tahun yang lalu. Dia menunda keberangkatannya pada saat-saat terakhir karena sibuk membantu teman yang lain bersiap-siap. Akhirnya Kasih sayang memutuskan ia perlu meminta bantuan.
Kemakmuran baru saja akan berangkat dengan perahu yang besar lengakap dengan tekhnologi mutakhir. “Kemanuran, bolehkah aku ikut denganmu?” tanya Kasih sayang.
“Tidak bisa!!”, jawab kemakmuran. “Perahuku sudah penuh dengan seluruh emas, perak, perabotan antik, dan koleksi seni. Task ada ruang untukmu disini”.
Lalu Kasih sayang minta tolong kepada kesombongan yang lewat dengan perahu yang indah. “Kesombongan, sudikah engkau menolongku?”
“Maaf”, jawab Kesombongan, “Aku tidak bisa menolongmu. Kamu basah kuyup dan kotor. Nanti dek perahuku yang mengkilat ini kotor jika kau naik.”
Kasih sayang melihat Pesimisme yang sedang bersusah payah mendorong perahunya ke air. Pesimisme terus-menerus mengeluh soal perahu yang terlalu berat, pasir yang terlalu lembut, air terlalu dingin. Dan kenapa pulau ini mesti tenggelam? Kenapa semua kesialan ini mesti menimpanya? Meski Pesimisme mungkin bukanlah teman perjalan menyenangkan. Kasih sayang sudah sangat terdesak.
“Pesimisme, bolehkah aku menumpang perahumu?”.
“Oh Kasih sayang, kau terlalu baik untuk berlayar denganku. Perhatianmu membuatku merasa lebih bersalah lagi. Bagaimana kalau nanti ada ombak besar yang menghantam perahuku dan kau tenggelam? Tidak, aku tidak tega mengajakmu”.
Salah satu perahu paling akhir meninggalkan pulau adalah Optimisme. Itu karena dia tidak percaya tentang bencana dan hal-hal yang buruk, termasuk bahwa pulau ini akan tenggelam. Kasih sayang berteriak memanggilnya, tetapi Optimisme tak mendengar. Ia terlalu sibuk menatap ke depan dan memikirkan tujuan berikutnya. Kasih sayang memanggilnya lagi tetapi bagi Optimisme tak ada istilah menoleh ke belakang. Ia terus berlayar ke depan.
Pada saat Kasih sayang sudah nyaris putus asa, dia mendengar sebuah suara. “Ayo naiklah ke perahuku!” Kasih sayang merasa begitu lelah sehingga dia meringkuk di atas perahu dan langsung tertidur sepanjang jalan sapai nakhoda kapal mengatakan mereka sudah sampai di daratan kering. Ia begitu berterima kasih, meloncat turun dan melambaikan tangan kepada nakhoda baik hati itu. Tapi ia lupa menanyakan namanya.
Ketika di pantai, ia bertemu Pengetahuan dan bertanya, “Siapa tadi yang menolongku?”. “Itu tadi waktu”, jawab Pengetahuan.
“Waktu?” tanya Kasih sayang. “Kenapa hanya waktu yang mau menolongku ketika semua orang tidak mau mengulurkan tangan?”
Pengetahuan tersenyum dan menjawab,”Sebab hanya waktu yang mampu mengerti betapa hebatnya Kasih sayang”.

Related Post:



Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Cuan Tambahan:

  • PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork
  • PaidVerts

Cara melanjutkan Baca/Download

cara downlaod software :

1. klik file yang akan di download
2. tunggu sampai muncul "SKIP AD" (pojok kanan atas) dan klik "skip ad"
3. klik download
4. masuk kan (Verification Code) kemudian klik download.

atau cuma ingin melanjutkan BACA Blog :

1. klik file yang akan di buka
2. tunggu sampai muncul "SKIP AD" (pojok kanan atas) dan klik "skip ad"

terimakasih atas kunjungan anda...
Jagan Lupa,Tinggalkan Pesan Di CBox..Paling Bawah

Total Pengunjung Saya

Popular Posts

  • CONTOH RENCANA PROGRAM KERJA KOLEKTIF KKN UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
    BAB I PENDAHULUAN Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan pengamalan dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang peng...
  • Contoh Laporan Pertanggung Jawaban Takmir Masjid
    BAB I PENDAHULUAN Masjid berfungsi sebagai pusat ibadah, pembinaan umat dan peningkatan kesejahteraan umat. Agar Masjid dapat terlak...
  • Pengertian Filsafat Hukum Islam
    Pengertian Filsafat Hukum Islam 1. Filsafat dan Hikmah Kata Filsafat berasal dari bahasa Yunani Philosophia yang berarti cinta kebijaksanaa...
  • Contoh Undangan Rapat Takmir Masjid
    Kepada Yth : Kel. Bpk/Ibu..................................... Di tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur kita haturkan ke hadirat All...
  • Membahas Surat At-Taubah ayat 60 tentang Zakat
    BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menunaikan zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh seorang muslim sebagai p...

Pengikut Saya

Pengunjung Blog Saya

Terjemahan

Cuan Tambahan

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork
PaidVerts
 

© 2022 Cpchenko Ichi's Blog
designed by DT Website Templates | Bloggerized by Sagita Catur Pamungkas | cpchenko.blogspot.com